Jumat, 19 Desember 2014

Desember Kelam, Aceh Berduka

Minggu pagi itu cuaca di Darussalam, sebuah Kota di Banda Aceh masih sangat cerah. Angin bertiup santai menghembus jendela rumah-rumah, layaknya merayu untuk terus tidur beristirahat.
Aku masih bermalas-malasan di hari libur sembari menunggu sarapan yang sedang di persiapkan ibu ku. Usiaku masih sangat muda, 10 tahun. Aku mempunyai dua orang adik, lelaki dan perempuan yang berusia 8 dan 3 tahun. Di depan layar televisi, kami bertiga menatapi ceria beberapa kartun dengan nyaman.
Hari itu tanggal 26 Desember tahun 2004, hari dimana kami sekeluarga berencana untuk berwisata ke pantai demi menghabiskan waktu libur. Kami telah bicara jauh-jauh hari masalah wisata ini dan menetapkan minggu ini untuk berangkat ke pantai. Aku sangat menyukai pantai Ulee Lheue karena disana banyak di sewakan ban yang membantuku untuk bermain di laut.

Kamis, 11 Desember 2014

Perhatian Habibie terhadap Pers di Indonesia


Orde baru merupakan cerita yang panjang bagi sejarah kehidupan masyarakat Indonesia. Di masa tersebut, saya menilai bahwa disitulah negara Indonesia mengalami maju-mundurnya perekonomian serta sering pula terjadi ketidakadilan di negara yang kaya akan hasil alamnya ini. Pers yang seharusnya berfungsi sebagai sarana penghubung dan sarana informasi bagi publik, malah sering diancam serta ditutup paksa jika memberitakan sesuatu yang menyalahkan keputusan pemerintah di masa rezim presiden Soeharto.Banyaknya permasalahan besar yang dihadapi bangsa akibat krisis ekonomi yang berlarut-larut, membuat mahasiswa menilai pemerintah tidak melakukan upaya penanggulangan dengan serius. Di tahun 1998, mahasiswa meminta Soeharto untuk turun dari jabatan presiden karena dianggap telah banyak melakukan hal yang tidak membantu pembangunan negara. Puncaknya, Soeharto pun mundur dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998 di Istana Merdeka Jakarta dan digantikan oleh wakilnya Bacharuddin Jusuf Habibie atau lebih dikenal dengan B. J. Habibie.

Senin, 08 Desember 2014

Penghalang Masuk Surga


SETIAP muslim pasti ingin memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, kebahagiaan di akhirat berarti seseorang dimasukkan ke dalam surga oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Namun, keinginan untuk masuk surga bukan hal yang mudah untuk diwujudkan. Selain harus memenuhi persyaratan, juga harus mampu menghindari berbagai penghalang. Berikut ini berbagai penghalang masuk surga yang harus disingkirkan, sebagaimana disebutkan dalam al qur’an dan al hadits.
1. Musyrik kepada Allah subhanahu wa ta’ala
Musyrik kepada Allah adalah menganggap atau menjadikan selain Allah subhanahu wa ta’ala adalah tuhan. Ini merupakan dosa besar sehingga pelakunya bisa dinyatakan kafir, keluar dari islam [murtad] dan seandainya sebelum itu melakukan amal yang shaleh, maka terhapuslah nilai amalan itu.Allah subhanahu wa ta’ala berfirman “Sesungguhnya telah kafir orang-orang yang berkata : sesungguhnya Allah adalah al masih putera maryam, padahal al masih sendiri berkata : hai bani israel sembah lah Allah tuhanku dan tuhanmu. Sesungguhnya orang-orang yang mempersekutukan [sesuatu dengan] Allah, maka Allah mengharamkan surga kepadanya, dan tempatnya adalah neraka tidaklah ada bagi orang-orang yang zalim itu seorang penolong pun” (qur’an surah ke 5:72)

Minggu, 07 Desember 2014

Mengapa Norwegia ?



Oleh: Raidhah Athirah, Penulis, Muslimah tinggal di Norwegia
INI pendapat saya pribadi, tidak dapat digeneralisasi: “Norwegia bagai Negeri Habasyah tempat berbagai muslim berhijrah.”
Mengapa?
– Dr. Mads Gilbert adalah salah satu cermin dari wajah orang-orang Norwegia yang mencintai kemanusiaan dan santun serta adil dalam menerima gelombang pendatang muslim dari negara-negara perang atau yang sedang bersengketa.

"Satu Jam Bersama Hasan Tiro" Karya Arif Zulkifli



Nama : Teuku Romy Syahputra
NIM : 1210102010088
Kelas : Penulisan Kreatif 03
Karakter Satu Jam Bersama Hasan Tiro :
     1.       Hasan di Tiro. Pemimpin Gerakan Aceh Merdeka (GAM) atau National Liberation Front of Acheh Sumatra (NLFAS). Karakter beliau halus, tegas, dan bijak sehingga timbul rasa segan walaupun beliau telah dimakan usia. Didalam kunjungan TEMPO ke Stockholm, Swedia ini, mereka tidak diizinkan untuk memotret ataupun mewawancarai Hasan Tiro sehingga karakter tidak banyak didapat penulis. Hasan Tiro hanya menyuruh penulis untuk membaca buku karangannya serta berbicara sepatah dua patah kata saja tentang GAM. Kebenciannya dengan Indonesia membuatnya lebih mengutamakan bahasa Inggris dan Aceh ketimbang bahasa lainnya.
    2.       Arif Zulkifli. Karakternya bersahabat serta mampu membawa suasana menjadi kondusif sehingga percakapan menjadi berisi. Tulisannya dalam “Satu Jam Bersama Hasan Tiro” juga menggunakan bahasa yang bagus sehingga membawa pembaca menjadi berimanjinasi terhadap keadaan yang digambarkan penulis.
Alur :
Alur cerita dari kisah “Satu Jam Bersama Hasan Tiro” menggunakan alur kronologis karena penulis menceritakan jalan cerita secara terus menerus sesuai cerita yang disampaikan narasumber.
Struktur Tulisan :
Struktur tulisan dalam kisah “Satu Jam Bersama Hasan Tiro” ini diawali dengan pendahuluan, kemudian diikuti dengan isi pembicaraan dan kemudian diakhiri dengan penutup.
Pesan Cerita :
Kisah “Satu Jam Bersama Hasan Tiro” merupakan salah satu perbincangan yang cukup menarik karena membahas masalah konflik Aceh. Narasumbernya pun tidak main-main, pemimpin serta pencetus pertama lahirnya Gerakan Aceh Merdeka pada 4 Desember 1976. Pesan cerita yang terkandung didalam perbincangan singkat ini yaitu Aceh sebagai daerah yang tidak pantang menyerah memperjuangkan kemerdekaan dari operasi militer yang ditempatkan di Aceh. Aceh sangat membenci suku jawa karena mereka seperti tidak mengganggap rakyat Aceh ada, tetapi hanya mengambil keuntungan dari kekayaan Aceh.
Hasan Tiro ingin memperjuangkan hak-hak masyarakat Aceh untuk berada di jalur kemerdekaan walaupun dia sempat menjadi incaran nomor satu ABRI kala itu. Bahkan saking memanasnya keadaan di Aceh, Hasan Tiro harus melarikan diri ke luar negeri dan akhirnya menetap di Stockholm, Swedia. Di usianya yang senja, dia tetap berpegang teguh pada prinsipnya, walaupun Aceh telah berdamai dengan Indonesia.

Jumat, 28 November 2014

“Kejarlah Daku, Kau Kusekolahkan” Karya Alfian Hamzah

Nama : Teuku Romy Syahputra
NIM : 1210102010088
Kelas : Penulisan Kreatif 03

Karakter “Kejarlah Daku, Kau Kusekolahkan” :


   1.       Muhammad Khusnur Rokhim. Prajurit Kepala Batalion Infanteri 521/Dadaha Yodha. Karakternya semangat dan berani walau badannya kurus.
   2.       Ruben Rihi. Letnan Dua Batalion Infanteri 521/Dadaha Yodha. Karakternya pemarah dan mudah membenci. Dia juga sudah tidak percaya lagi pada orang Aceh yang banyak menjadi Cuak GAM.
   3.       Mayor Jenderal Djali Yusuf. Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan Aceh. Karakternya berani dan simpatik sehingga mendapat kepercayaan Batalion Infanteri 521/Dadaha Yodha.
   4.       Kapten Dedi Hardono. Perwira seksi operasi di Jeuram. Karakternya semangat serta bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kinerja anak buahnya.
   5.       Ismail. Anggota GAM yang ditangkap. Karakternya kurang diketahui.
   6.       Nasir. Anggota GAM yang ditangkap. Karakternya kuat dan penampilannya lugas sehingga tampangnya terlihat sangat sangar.
   7.       Handoko. Sersan Satu dalam operasi di Jeuram. Karakternya berani dan disiplin. Punya kemampuan berbahasa Aceh karena memiliki istri orang Pidie.
   8.       Daulat Marpaung. Letnan Dua dalam operasi di Bukit Tengkorak. Karakternya berani dan lugas dalam menjalankan strategi.
   9.       Koptu Satu Irfan. Koptu Satu dalam operasi di Bukit Tengkorak. Karakternya kurang diketahui.

Alur :
Alur dalam cerita “Kejarlah Daku, Kau Kusekolahkan” ini memakai alur kronologis. Si penulis menggambarka kejadian demi kejadian secara terus menerus dan berganti dengan cerita yang lain tapi dengan topic yang sama yaitu tentang konflik GAM dan TNI.

Struktur Tulisan :
Struktur Tulisan dalam cerita “Kejarlah Daku, Kau Kusekolahkan” ini diawali dengan pendahuluan kemudian didalamnya ada Lead, kemudian isi. Akhir cerita diakhiri dengan penutup.

Pesan Cerita :
Dalam cerita ini dikisahkan betapa bencinya TNI terhadap GAM yang dianggap menodai Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya. Pesan cerita yang dapat dipetik dari kisah ini adalah, sebagai manusia kita harus saling menjaga antara satu sama lain serta antara pemerintah dengan masyarakatnya. GAM pasti timbul akibat ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah yang mungkin bersifat acuh terhadap mereka. Hal ini bisa menjadi pemicu kemarahan yang akan diiringi dengan peperangan dan konflik berkepanjangan.

Sudah seharusnya kita menjaga kelestarian karena jika kebaikan tetap dijaga serta dijalankan, konflik tidak akan mungkin muncul kepermukaan. GAM juga terlihat menyikapi konflik ini dengan amarah yang sangat dahsyat sampai-sampai kata-kata kotor dengan mudahnya terluap dari mulut mereka. Kita harus sikapi semuanya dengan benar sehingga jalan keluarnya pun akan benar nantinya.

Jumat, 14 November 2014

Berani Mencoba (Cerita Narasi)

Waktu menunjukkan pukul 16.00, seketika itu aku keluar dari kelas menuju loker. Aku mengambil tas dan langsung menuju parkiran sekolah untuk pulang ke rumah. Aku bersekolah di SMA Labschool Banda Aceh. Sekolah itu tak jauh dari area perkuliahan Universitas Syiah Kuala. Setiap harinya, lebih dari 8 jam aku habiskan untuk belajar disekolah ini.

Sesampai dirumah tepat pada pukul 16.30, aku baru sadar bahwa aku melupakan janji membuat tugas kelompok bersama teman-temanku. Disaat itu aku lapar sekali sehingga aku melupakan tugas itu dan langsung pergi ke dapur mencari makanan. Ketika membuka lemari es, yang kutemukan hanyalah sepiring kue donat, sebungkus besar roti tawar dan sebotol cola. Kebetulan saat itu adikku belum pulang dari rumah. Biasanya kami selalu berebut jika masalah makanan dan remote tv. Di malam harinya, aku mulai memikirkan tugas kelompok yang aku tinggalkan tadi. Tetapi aku malah mengambil gadget dan mulai memainkan game. Aku benar-benar acuh terhadap tugas itu.

Jam menunjukkan jam 22.00, aku mulai berbaring di atas tempat tidurku. Aku mulai terlelap tanpa aku sadari jika aku lupa mengisi baterai gadget ku. Aku terbangun pukul 06.30 pagi dan aku terkejut bangun begitu telat. Biasanya aku terbangun pukul 06.00 pagi. Aku melihat baterai gadget ku kosong dan langsung mengisnya terlebih dahulu. Aku termasuk orang yang susah bila tidak ada gadget disampingku. Dengan terburu-buru aku langsung mempersiapkan diri untuk berangkat kesekolah.