Jumat, 14 November 2014

Berani Mencoba (Cerita Narasi)

Waktu menunjukkan pukul 16.00, seketika itu aku keluar dari kelas menuju loker. Aku mengambil tas dan langsung menuju parkiran sekolah untuk pulang ke rumah. Aku bersekolah di SMA Labschool Banda Aceh. Sekolah itu tak jauh dari area perkuliahan Universitas Syiah Kuala. Setiap harinya, lebih dari 8 jam aku habiskan untuk belajar disekolah ini.

Sesampai dirumah tepat pada pukul 16.30, aku baru sadar bahwa aku melupakan janji membuat tugas kelompok bersama teman-temanku. Disaat itu aku lapar sekali sehingga aku melupakan tugas itu dan langsung pergi ke dapur mencari makanan. Ketika membuka lemari es, yang kutemukan hanyalah sepiring kue donat, sebungkus besar roti tawar dan sebotol cola. Kebetulan saat itu adikku belum pulang dari rumah. Biasanya kami selalu berebut jika masalah makanan dan remote tv. Di malam harinya, aku mulai memikirkan tugas kelompok yang aku tinggalkan tadi. Tetapi aku malah mengambil gadget dan mulai memainkan game. Aku benar-benar acuh terhadap tugas itu.

Jam menunjukkan jam 22.00, aku mulai berbaring di atas tempat tidurku. Aku mulai terlelap tanpa aku sadari jika aku lupa mengisi baterai gadget ku. Aku terbangun pukul 06.30 pagi dan aku terkejut bangun begitu telat. Biasanya aku terbangun pukul 06.00 pagi. Aku melihat baterai gadget ku kosong dan langsung mengisnya terlebih dahulu. Aku termasuk orang yang susah bila tidak ada gadget disampingku. Dengan terburu-buru aku langsung mempersiapkan diri untuk berangkat kesekolah.


Aku tiba disekolah jam 07.30, untung saja aku tidak telat sampai kesekolah. Disekolah ini, jika telat sampai kesekolah dari batas jam 07.45, maka akan mendapat point yang bisa berbahaya untuk semua murid di akhir semesternya nanti. Aku melihat teman-teman ku duduk di depan loker sambil bercerita tentang pelajaran yang sesaat lagi akan kami masuki. Pelajaran yang akan aku masuki nanti adalah matematika. Iya matematika, jujur aku tidak menyukai pelajaran ini, tetapi ada beberapa pembahasan yang aku sukai dari matematika. Yang tidak aku sukai adalah pembahasan Trigonometri.

Di loker semua temanku menanyakan kenapa aku tidak bergabung menyelesaikan tugas kelompok kemarin sore. Aku menjelaskannya dan ternyata teman-teman memakluminya. Didalam kelas, aku diajak oleh kawan-kawan ku untuk melakukan sebuah penelitian bersama mereka. Tentu ini bukan penelitian yang biasa tapi ini cukup luar biasa. Kami meneliti keangkeran sekolah ini di malam hari. Konon, sebelum sekolah ini dibangun, tempat ini agak mistis. Ada beberapa kali siswa-siswi melihat adanya makhlus halus disekolah ini, tepatnya ditangga loker ruang bahasa Inggris. Sebenarnya aku tidak mau mengikuti kegiatan ini, tetapi rasa penasaran lah yang mendorong aku untuk mencobanya.
Di malam harinya, kami kesekolah bersama-sama. Ada 10 orang yang datang kesekolah dan semuanya cowok. Setiba di sekolah, ternyata pada malam hari ada penjaga yang bertugas menjaga sekolah. Kami kemudian memberikan alasan dan menampakkan KTS (Kartu Tanda Siswa) sehingga kami diperbolehkan masuk dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Kami membawa senter serta merekam semua kegiatan ini dengan gadget. Seluruh ruangan kami telusuri dan ternyata ketika kami sampai di Ruang Native, kami seperti dilewati oleh makhlus halus. Jujur, aku juga tidak tau itu benar atau tidak karena kawan ku yang merasakannya.


Setelah kurang lebih 45 menit kami meneliti, kami pun kembali pulang. Hasil eksperimen ku bersama teman-teman sepertinya gagal. Cerita tentang makhluk halus itu pun menjadi mitos yang susah dipecahkan. Tapi setiap leting di Labschool, mereka selalu mengatakan bahwa tangga loker lah yang paling membuat bulu kuduk merinding.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar