Nama : Teuku Romy
Syahputra
NIM : 1210102010088
Kelas : Penulisan
Kreatif 03
Karakter Satu Jam Bersama
Hasan Tiro :
1. Hasan di Tiro. Pemimpin Gerakan Aceh Merdeka (GAM) atau
National Liberation Front of Acheh Sumatra (NLFAS). Karakter beliau halus,
tegas, dan bijak sehingga timbul rasa segan walaupun beliau telah dimakan usia.
Didalam kunjungan TEMPO ke Stockholm, Swedia ini, mereka tidak diizinkan untuk
memotret ataupun mewawancarai Hasan Tiro sehingga karakter tidak banyak didapat
penulis. Hasan Tiro hanya menyuruh penulis untuk membaca buku karangannya serta
berbicara sepatah dua patah kata saja tentang GAM. Kebenciannya dengan
Indonesia membuatnya lebih mengutamakan bahasa Inggris dan Aceh ketimbang
bahasa lainnya.
2. Arif Zulkifli. Karakternya bersahabat serta mampu membawa
suasana menjadi kondusif sehingga percakapan menjadi berisi. Tulisannya dalam
“Satu Jam Bersama Hasan Tiro” juga menggunakan bahasa yang bagus sehingga
membawa pembaca menjadi berimanjinasi terhadap keadaan yang digambarkan
penulis.
Alur :
Alur cerita dari kisah “Satu Jam
Bersama Hasan Tiro” menggunakan alur kronologis karena penulis menceritakan
jalan cerita secara terus menerus sesuai cerita yang disampaikan narasumber.
Struktur Tulisan :
Struktur tulisan dalam kisah
“Satu Jam Bersama Hasan Tiro” ini diawali dengan pendahuluan, kemudian diikuti
dengan isi pembicaraan dan kemudian diakhiri dengan penutup.
Pesan Cerita :
Kisah “Satu Jam Bersama Hasan
Tiro” merupakan salah satu perbincangan yang cukup menarik karena membahas
masalah konflik Aceh. Narasumbernya pun tidak main-main, pemimpin serta
pencetus pertama lahirnya Gerakan Aceh Merdeka pada 4 Desember 1976. Pesan
cerita yang terkandung didalam perbincangan singkat ini yaitu Aceh sebagai
daerah yang tidak pantang menyerah memperjuangkan kemerdekaan dari operasi
militer yang ditempatkan di Aceh. Aceh sangat membenci suku jawa karena mereka
seperti tidak mengganggap rakyat Aceh ada, tetapi hanya mengambil keuntungan
dari kekayaan Aceh.
Hasan Tiro ingin memperjuangkan
hak-hak masyarakat Aceh untuk berada di jalur kemerdekaan walaupun dia sempat
menjadi incaran nomor satu ABRI kala itu. Bahkan saking memanasnya keadaan di
Aceh, Hasan Tiro harus melarikan diri ke luar negeri dan akhirnya menetap di
Stockholm, Swedia. Di usianya yang senja, dia tetap berpegang teguh pada
prinsipnya, walaupun Aceh telah berdamai dengan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar