Minggu, 07 Desember 2014

"Satu Jam Bersama Hasan Tiro" Karya Arif Zulkifli



Nama : Teuku Romy Syahputra
NIM : 1210102010088
Kelas : Penulisan Kreatif 03
Karakter Satu Jam Bersama Hasan Tiro :
     1.       Hasan di Tiro. Pemimpin Gerakan Aceh Merdeka (GAM) atau National Liberation Front of Acheh Sumatra (NLFAS). Karakter beliau halus, tegas, dan bijak sehingga timbul rasa segan walaupun beliau telah dimakan usia. Didalam kunjungan TEMPO ke Stockholm, Swedia ini, mereka tidak diizinkan untuk memotret ataupun mewawancarai Hasan Tiro sehingga karakter tidak banyak didapat penulis. Hasan Tiro hanya menyuruh penulis untuk membaca buku karangannya serta berbicara sepatah dua patah kata saja tentang GAM. Kebenciannya dengan Indonesia membuatnya lebih mengutamakan bahasa Inggris dan Aceh ketimbang bahasa lainnya.
    2.       Arif Zulkifli. Karakternya bersahabat serta mampu membawa suasana menjadi kondusif sehingga percakapan menjadi berisi. Tulisannya dalam “Satu Jam Bersama Hasan Tiro” juga menggunakan bahasa yang bagus sehingga membawa pembaca menjadi berimanjinasi terhadap keadaan yang digambarkan penulis.
Alur :
Alur cerita dari kisah “Satu Jam Bersama Hasan Tiro” menggunakan alur kronologis karena penulis menceritakan jalan cerita secara terus menerus sesuai cerita yang disampaikan narasumber.
Struktur Tulisan :
Struktur tulisan dalam kisah “Satu Jam Bersama Hasan Tiro” ini diawali dengan pendahuluan, kemudian diikuti dengan isi pembicaraan dan kemudian diakhiri dengan penutup.
Pesan Cerita :
Kisah “Satu Jam Bersama Hasan Tiro” merupakan salah satu perbincangan yang cukup menarik karena membahas masalah konflik Aceh. Narasumbernya pun tidak main-main, pemimpin serta pencetus pertama lahirnya Gerakan Aceh Merdeka pada 4 Desember 1976. Pesan cerita yang terkandung didalam perbincangan singkat ini yaitu Aceh sebagai daerah yang tidak pantang menyerah memperjuangkan kemerdekaan dari operasi militer yang ditempatkan di Aceh. Aceh sangat membenci suku jawa karena mereka seperti tidak mengganggap rakyat Aceh ada, tetapi hanya mengambil keuntungan dari kekayaan Aceh.
Hasan Tiro ingin memperjuangkan hak-hak masyarakat Aceh untuk berada di jalur kemerdekaan walaupun dia sempat menjadi incaran nomor satu ABRI kala itu. Bahkan saking memanasnya keadaan di Aceh, Hasan Tiro harus melarikan diri ke luar negeri dan akhirnya menetap di Stockholm, Swedia. Di usianya yang senja, dia tetap berpegang teguh pada prinsipnya, walaupun Aceh telah berdamai dengan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar