Jumat, 09 November 2012

SPESIAL : AC Milan, Arsenal, Juventus & Sepuluh Rekor Klub Yang Tak Terkalahkan


Steaua Bucharest 1986

Kamis (8/11) dinihari WIB, Juventus menggebuk Nordsjaelland 4-0 guna memutus tren buruk selalu imbang dalam sembilan laga di pentas Eropa.
Tapi, pada weekend lalu, justru rekor apik La Vecchia Signora di kancah domestik yang harus berakhir. Ya, setelah tak pernah tunduk dalam 49 partai Serie A berturut-turut, Juve akhirnya tumbang 3-1 dari Internazionale.
Torehan imbattuta sepanjang itu toh tetap patut diacungi jempol, walau masih kalah dari rekor kepunyaan AC Milan pada 1991-93 (58 laga). Faktanya, bukan cuma Milan dan Juve yang bisa melaju tanpa terkalahkan dalam tempo lama di liga lokal.
Sejumlah tim bahkan mengukir unbeaten streak lebih panjang. Berikut ini GOAL.com mengulas sepuluh rekor klub yang tak terkalahkan dari berbagai negara.


10. Arsenal 2003-04 (49 Laga)

 

Arsenal pada 2003/04 menyusul jejak Preston North End lebih dari seabad silam sebagai tim yang mampu menyudahi satu musim top flight Liga Inggris tanpa sekali pun menderita kekalahan, sekaligus merengkuh predikat The Invincibles.
Trofi Premier League musim itu pun diamankan pasukan Arsene Wenger, yang ketika itu masih bermarkas di Stadion Highbury.
Unbeaten run yang sudah dimulai sejak dua partai jelang penutupan 2002/03 itu dilanjutkan The Gunners sampai pekan kesembilan ‘04/05, alias menyentuh 49 laga. Sayang, niatan untuk menggenapkan catatan tersebut 
menjadi 50 partai pupus setelah mereka ditumbangkan rival berat, Manchester United, 2-0 di Old Trafford.

9. Juventus 2011-12 (49 Laga)

 

Datang menggantikan Ciro Ferrara sebagai pelatih Juventus, Antonio Conte langsung mempersembahkan scudetto pada musim 2011/12 lalu alias musim debutnya bertugas di Turin.
Hebatnya, titel pertama Si Nyonya Tua pasca-calciopoli itu dibukukan dengan status tak terkalahkan sepanjang musim -- total 39 laga ditambah satu partai terakhir Ferrara yang berkesudahan 2-2 kontra Napoli pada pekan pamungkas 2010/11.
Tanpa kehadiran Conte -- yang pada Agustus lalu divonis bersalah dalam kasus scommessopoli karena tidak melaporkan upaya pengaturan skor sewaktu membesut Siena -- di tepi lapangan, Bianconeri ternyata tetap mampu tampil gemilang dan menjaga rekor tak terkalahkan hingga giornata 10 musim ini.
Namun, Juve akhirnya tersandung juga. Pada pekan ke-11, mereka dipaksa menyerah 3-1 oleh seteru abadi, FC Internazionale, di Juventus Stadium.

8. Ajax 1994-96 (52 Laga)

 


Golden generation era 1990-an, dengan nama-nama seperti Edwin van der Sar, De Boer bersaudara, Clarence Seedorf, Marc Overmars, hingga Patrick Kluivert adalah salah satu skuat terbaik yang pernah dimiliki Ajax Amsterdam.
Selain berkuasa di Eredivisie dengan tiga gelar berurutan (1994, 1995, 1996), tim arahan Louis van Gaal juga meraih kejayaan di pentas Eropa dengan menjuarai Liga Champions 1994/95 -- titel keempat sepanjang sejarah Ajax.
Torehan tak terkalahkan sebanyak 52 partai di liga domestik melengkapi kegemilangan De Godenzonen alias Putra-Putra Dewa pada periode ini. Adalah tuan rumah Willem II yang akhirnya menyetop laju Ajax dengan membukukan kemenangan tipis 1-0 pada 14 Januari 1996.

7. FC Porto 2010-12 (55 Laga)

 


Bertahan lebih dari dua dekade, rekor Benfica sebagai tim dengan rangkaian tak kalah terpanjang di Liga Portugal nyaris saja disamakan oleh Porto. Rentetan tak terkalahkan Os Dragoes bermula pada Maret 2010, waktu kendali tim masih dipegang Jesualdo Ferreira.
Catatan bagus berlanjut ketika tongkat kepelatihan diambil alih Andre Villas-Boas, sosok yang kini menukangi Tottenham Hotspur di Liga Primer Inggris, pada 2010/11. Di musim itu, sang bos muda mempersembahkan empat gelar, termasuk Liga Europa, sebelum hengkang ke Chelsea.
Streak sudah menyentuh 55 laga kala tim, di bawah asuhan pelatih terkini, Vitor Pereira, bertandang ke markas Gil Vicente pada pekan ke-17 Primeira Liga musim kemarin. Kalau seri saja dalam partai ini, maka rekor Benfica akan disetarakan Porto. Sayang, mereka justru takluk dengan skor 3-1.

6. Penarol 1966-69 (56 Laga)


 

1960-an pantas dianggap sebagai periode keemasan Penarol. Tujuh titel liga, tiga Copa Libertadores, serta dua Piala Interkontinental mereka caplok pada dekade ini.
Selain trofi, pencapaian mentereng lain yang juga diukir Penarol adalah rekor tak terkalahkan di Liga Uruguay sebanyak 56 pertandingan yang membentang selama tiga tahun, sejak September 1966 sampai September 1969.
Torehan impresif tim berjulukan Carboneros alias Si Penambang Batu Bara ini dipastikan berakhir setelah mereka dibekuk Liverpool Montevideo dua gol tanpa balas.

5. Benfica 1976-78 (56 Laga)



Di bawah arahan pelatih asal Inggris, John Mortimore, Benfica mengukuhkan diri sebagai pemegang rekor tak terkalahkan sepanjang sejarah di Liga Portugal.
Diperkuat bintang-bintang Seleccao era tersebut, seperti Fernando Chalana, Humberto Coelho, Toni, Nené, Manuel Bento, Shéu, João Alves, dan Minervino Pietra, Os Aguias tak terhadang dalam 56 duel.
Streak ciamik Benfica, yang diawali sejak Oktober 1976, baru terhenti pada akhir 1978. Mereka takluk 1-0 saat melawat ke markas musuh besar, FC Porto.

4. AC Milan 1991-93 (58 Laga)

 


Tim Milan asuhan Arrigo Sacchi yang mencaplok dua titel Piala Champions berurutan pada 1989 dan 1990 punya julukan “The Immortals”, sedangkan skuat pimpinan Fabio Capello dengan rengkuhan tigascudetto konsekutif antara 1992 dan 1994, juga Liga Champions 1993/94, dilabeli “The Invincibles”.
Alasannya sudah jelas, Rossoneri di bawah arahan Don Fabio mengemas rekor tak terkalahkan terpanjang dalam sejarah Serie A, setotal 58 pertandingan, di periode Mei 1991 sampai Maret 1993.
Bermaterikan pemain yang tak banyak berubah dibandingkan era Sacchi, termasuk trio Belanda Frank Rijkaard, Ruud Gullit, dan Marco van Basten, Capello menyempurnakan Milan dengan menambahkan detail kecil yang diperlukan.
“Capello sangat baik dalam melanjutkan pekerjaan yang dimulai Sacchi dan menambahkan hanya kepingan-kepingan kecil untuk melengkapi mosaik yang sempurna,” demikian ucap mantan anak buah Capello yang kini menukangi Parma, Roberto Donadoni.
Adapun tim yang mengakhiri rekor imbattuta Milan besutan Capello adalah Parma, yang membawa pulang kemenangan 1-0 dari San Siro pada giornata 23 musim 1992/93 berkat gol tunggal Faustino Asprilla.


3. Boca Juniors 1924-27 (59 Laga)


 

Boca Juniors dua kali menorehkan rekor tak terkalahkan di Primera Division Argentina, yakni saat kompetisi masih berstatus amatir dan ketika sudah memasuki era profesional.
Catatan paling istimewa adalah yang pertama, dibuat pada 1924 hingga 1927, ketika mereka tak terbendung dalam 59 laga. Setelah ditumbangkan Huracan 2-0 pada akhir Maret 1924, Boca baru mengecap kekalahan lagi lebih dari tiga tahun berselang. Adalah tuan rumah Lanus yang menyetop rekor Boca dengan kemenangan 2-1 pada Juni 1927..
Di era profesional, Boca, yang kini tercatat sebagai salah satu tim dengan koleksi titel terbanyak di dunia, juga sempat mengemas unbeaten streak lagi, sebanyak 40 pertandingan, pada 1998 sampai 1999.



2. Celtic 1915-17 (62 Laga)


 

Di tangan pelatih pertama Willie Maley, Celtic mencetak unbeaten streak yang hingga sekarang masih tercatat sebagai rekor di seantero Britania Raya. Pada rentang November 1915 sampai April 1917, The Hoops tak pernah mengecap kekalahan dalam 62 partai, termasuk di antaranya dua laga yang dimainkan dalam sehari, yakni melawan Raith Rovers FC (Celtic menang 6-0) dan Motherwell (3-1).
Patsy Gallagher serta Jimmy “Napoleon” McMenemy mencuat sebagai bintang dalam skuat Celtic generasi ini. Tim juga diperkuat oleh Alec “The Icicle” McNair, yang sampai saat ini masih berstatus kolektor penampilan terbanyak untuk klub sebanyak 604 laga.

1. Steaua Bucuresti 1986-89 (104 Laga)

 


Inilah pemilik rekor tak terkalahkan terpanjang di sebuah liga domestik di Benua Biru.
Pada periode kejayaannya, Steaua Bucuresti benar-benar tak tertandingi di Liga I Rumania. Tim yang waktu itu diperkuat para pemain seperti Miodrag Belodedici, László Bölöni, Marius Lăcătuş, Victor Piţurcă, dan Gavril Balint tak tersentuh kekalahan dalam 104 partai!
Steaua juga terbukti tidak jago kandang. Mereka sukses memenangi Piala Champions 1985/86, menjadi semi-finalis di edisi 1987/88, dan runner-up pada 1988/89.
Adapun tim yang sanggup menghentikan streak Steaua di kancah domestik, yang bertahan selama tiga tahun (1986-89), adalah musuh sekota, Dinamo Bucuresti. Dinamo menang telak 3-0 kala bertamu ke markas Steaua pada 9 September 1989.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar