Sabtu, 27 Oktober 2012

10 Hasil Mengejutkan Tim Italia Di Liga Champions


Roma 1-3 Basel (2010-11)


Di musim sebelumnya AS Roma sukses memberi tantangan hebat pada FC Internazionale di kompetisi domestik namun upaya mereka lolos ke fase gugur Liga Champions dihadang aksi impersif Basel.

Giallorossi membidik posisi runner-up di bawah Bayern Munich namun mereka diguncang gol Alexander Frei pada menit 12 yang bisa disamakan Marco Borriello sepuluh menit kemudian. Namun lini bertahan Roma tak kuasa menahan aksi Samuen Inkoom dan Cabral yang membuat mereka mengakhiri laga dengan lesu.

Roma 1-2 Cluj (2008-09)


Skuat Luciano Spalletti menjadi salah satu korban kejutan di pekan pertama Liga Champions 2008/09 sementara pelatih Italia Marco Trombetta menjadi otak dibalik kesuksesan Cluj.

Pemain terbaik pada pertandingan ini pantas disematkan pada Juan Emmanuel Culio karena dua gol yang diciptakannya mampu mengandaskan keunggulan Roma melalui Christian Panucci. Giallorossi memang pada akhirnya mampu lolos dari fase grup namun pada malam itu Olimpico benar-benar senyap dan kekalahan ini masih banyak diperbincangkan orang.

Deportivo 4-0 Milan (2003-04)


Kekalahan paling memalukan AC Milan di kompetisi Eropa. Membawa keunggulan agregat 4-1 ke Spanyol, Rossoneri pulang dengan kekecewaan besar. Riazor menjadi kenangan paling kelam dalam sejarah klub. Walter Pandiani mencetak gol pertama dan ketika Juan Carlos Valeron suporter tuan rumah mulai bermimpi.

Albert Luque memutar keunggulan agregat bagi Depor saat dia mengelabui Dida satu menit sebelum jeda pertandingan dan tendangan Fran yang berbelok arah menyegel satu tiket kejutan ke semi-final untuk tim perwakilan Spanyol.

Inter 1-5 Arsenal (2003-04)


Mengejutkan bukan karena lawan, tetapi karena skor mencolok. Kekalahan perdana Alberto Zaccheroni sebagai pelatih Inter terjadi di Eropa saat Arsenal membalas kekalahan 3-0 mereka di Highbury. The Gunners hanya mengumpulkan satu poin dari tiga laga awal hingga membutuhkan kemenangan di Giuseppe Meazza untuk menjaga mimpi lolos dari Grup B. Sylvain Wiltord, Patrick Vieira dan Dennis Bergkamp absen pada laga krusial ini.

Thierry Henry tampil brilian dan mencetak gol pembuka yang disamakan Christian Vieri. Freddie Ljunberg mengembalikan keunggulan Arsenal sesaat setelah babak kedua bergulir. Bencana Inter datang ketika Arsenal menciptakan tiga gol dalam tempo sepuluh menit melalui aksi Henry, Edu dan Robert Pires.

Panathinaikos 3-1 Juventus (2000-01)


Juve harus menang di Yunani untuk menyelamatkan diri namun pasukan Carlo Ancelotti itu malah tersungkur 3-1. Kekalahan ini bukan saja mengakhiri petualangan di Liga Champions namun lebih memalukan lagi mereka menempati posisi juru kunci di klasemen grup hingga si Nyonya Tua gagal lolos ke Piala UEFA.

Tendangan bebas Paulo Soussa menghadirkan keunggulan bagi Panathinaikos yang bisa disamakan Filippo Inzaghi. Edwin van der Sar kemudian mendapat kartu merah karena melanggar Nikos Liberopoulos di kotak penalti dan Basina sukses menggetarkan jala Michelangelo Rampulla. Aksi Krzystof Warzycha menyempurnakan kemenangan tuan rumah.

Inter 0-0 Helsingborg (2000-01)


Inter adalah wakil Italia di babak kualifikasi Liga Champions namun mereka gagal melangkah ke babak penyisihan grup karena dipermalukan di Giuseppe Meazza. Skuat Marcello Lippi dibungkam 1-0 di Swedia namun tidak ada yang meragukan kemenangan bakal diraih Inter di kandang sendiri untuk memutar kedudukan.

Namun yang terjadi kemudian sungguh di luar dugaan. Semua serangan yang dilancarkan I Nerazzurri bisa digagalkan termasuk tendangan penalti Alvaro Recoba. Beberapa pekan kemudian dinasti Lippi di Meazza runtuh.

Milan 1-2 Rosenborg (1996-97)


Rossoneri mendapat kesulitan untuk lolos dari babak grup Liga Champions 1996/97. Hingga laga keenam melawan Rosenborg di San Siro mereka belum meraih tiket ke fase selanjutnya. Di kubu lain, Rosenborg tahu persis dengan sebuah kemenangan mereka akan melaju ke babak gugur, tetapi bahkan fans Rosenborg paling optimistis sekalipun tidak akan percaya dengan hasil yang bakal diraih tim kesayangannya.

Harald Brattbakk memanaskan pertandingan saat mencetak gol pembuka yang bisa disamakan Chritophe Dugarry. Pada situasi sama kuat 1-1, banyak pihak menilai Milan akan mengemas kemenangan akan tetapi pada menit ke-72 bencana bagi tuan rumah datang saat Vegard Haggem mencetak gol di menit 72 sekaligus memberi mimpi buruk kembalinya Arrigo Sacchi ke San Siro.

Club Brugge 2-0 Juventus (1977-78)


Juve di bawah komando Giovanni Trapattoni hadir di Belgia untuk menjalani partai semi-final Liga Champions dengan keunggulan agregat 1-0 berkat gol Roberto Bettega di Turin. Tetapi favorit juara ini malah tersungkur oleh tim 'biasa'.

Fons Bastijns mencetak gol cepat pada menit ketiga untuk menggagalkan keunggulan agregat Juventus dan si Nyonya Tua gagal menghadirkan reaksi yang tepat hingga kedua tim harus menjalani extra-time. Claudio Fentile mendapat kartu merah pada menit 111 hingga memaksa Juve bermain dengan sepuluh pemain. Unggul jumlah dimanfaatkan baik Brugge dan Rene Vandereycken mencetak gol kemenangan yang memastikan timnya terbang ke Wembley menghadapi Liverpool hanya empat menit sebelum bubaran.

CSKA Sofia 4-1 Juventus (1960-61)


Salah satu kekalahan paling memalukan lainnya dalam sejarah Juventus di kompetisi Eropa dihadirkan CSKA Sofia. Juve hadir di Bulgaria dengan kemenangan 2-0 di leg pertama namun dua gol Nikola Kovachev di babak pertama memusnahkan keuntungan tersebut.

Panayot Panayotov lalu menambah keunggulan bagi tuan rumah di babak kedua. Pesta publik di Vasil Levski Stadium kian sempurna tatkala Nikola Zanev mencetak keempat. Bruno Nicole memang mencetak satu gol hiburan bagi Bianconeri pada menit 89, namun semua sudah terlambat, bencana telah tercipta.

Wiener Sportklub 7-0 Juventus (1958-59)


Kekalahan paling memalukan klub Italia pada sejarah Liga Champions hadir ketika Juventus dihantam klub Austria. Juve pada saat itu memiliki bintang ternama seperti Giampiero Boniperti dan Omar Sivori dan mereka menang 3-1 pada leg pertama akan tetapi kesuksesan tersebut sirna di laga berikutnya.

Karl Skerlan membuka gol kemenangan Wiener dan Josef Hamerl mengemas dua gol untuk menutup skor 3-0 di babak pertama. Dua gol lanjutan dihadirkan Hamerl di babak kedua yang disempurnakan dua gol lainnya dari Erich Hof pada menit 82 & 86. Bahkan kekalahan memilukan 7-1 yang diderita AS Roma dari Manchester United setengah abad kemudian tidak bisa menandingi nilai partai ini dalam Hall of Shame.

sumber : http://www.goal.com/id-ID/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar